Jantung Mematung Kalau Nengok Bawah Pas Lewat Jembatan Gantung Situ Gunung

Pengalaman ke Jembatan Gantung Situ Gunung. Kalo ini gue mencoba membagikan pengalaman perjalanan ke Situgunung. Niat rencana berlibur ke Situgunung berawal dari salah satu akun penyedia jasa layanan open trip yang gue lihat di Instagram. Harganya memang murah Rp88.000 saja (Ada tapinya: belum exclude tiket wisata). Sehingga dari awal memang sudah niat. 

Gue suka sama tempat ini karena jembatan gantungnya tentunya. Jadi gue kesengsem ama panjang jembatan ini yang sampai 200 meteran. Katanya jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara. Oh ya, jembatan Situ Gunung ini ada di kaki Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Langsung lah 26 Januari gue menghubungi Whatsapp penyedia open trip tersebut dan daftar booking trip ke Situgunung.

Setelah transfer, gue disuruh menunggu untuk info selanjutnya. Sampai keesokan harinya, kok ga ada info. Gue hubungi lagi lah, dan menanyakan transfernya sudah masuk kan? kok ga dikasih info selanjutnya. Lantas si admin menjawab akan dicek dulu (hadeh, kenapa ngga dicek dari kemarin). Lalu akhirnya membalas, transferannya belum masuk. Lah lah, jelas-jelas gue sudah transfer kemaren dan akhirnya gue tunjukin lagi lah bukti transfer dari email yang mencantumkan detail transfer di jam berapa. Kemudian akhirnya si admin mengasih tau kalau transfer sudah masuk. 

Akhirnya tiba hari H yang jatuh di hari Sabtu. Di Whatsapp di kabarin ada sedikit keterlambatan 30 menit. Gue memakluminya. Ya gapapalah Gue pun bergegas menuju SPBU Juanda (meeting point Depok yang tadinya Margo City digeser ke SPBU Juanda)

Nah karena gue belum sarapan, akhirnya gue beli lah makanan di dekat situ. Gue mampir ke Indomaret deket SPBU lalu membeli dua buah roti dan dua buah sosis untuk sarapan. Kemudian karena gue tidak memesan paket makanan dalam trip serta gue butuh nasi biar kenyang nanti siang, maka gue beli nasi uduk di dekat Indomaret. Harganya murah Rp5.000 saja, mengingatkan gue dengan Nasi Jinggo Bali yang harganya Rp5.000. Gue beli tiga bungkus.

Bus datang, dan gue masuk ke dalamnya. Di Whatsapp katanya para peserta wajib follow Instagram Traveltrip dan subscripe akun Youtubenya kemudian akan ada pengecekan saat masuk bus, ternyata tidak ada haha. Sudah gue duga. Gue pun sarapan di bangku bus dengan makanan & roti yang tadi dibeli. 

Bisnya sempit euy. Kursinya 2-3. Ramai juga dengan para peserta. Hampir penuh lah. Bus sempat beristirahat sebentar di rest area. Kemudian lanjutlah perjalanannya. 

Gila sempet macet parah ketika melewati daerah pasar. Gue rasa ini jadinya rada telat di Situ Gunung. Pas di bis, ngelewatin daerah pesantren, lucu gitu liat anak-anat pesantren dadah dadah ke kita-kita yang naik bus pariwisata hahaha...Lha emang kita dianggapnya tamu istimewa apa? Kemudian busnya yang tinggi di atasnya bunyi jedag jedug ketika bus ini melewati pohon-pohon mangga di pinggir jalan yang buah mangga menabrak-nabrak bagian atas bus. 

Bus pun sampai di semacam terminal pemberhentian. Di situ kami di suruh pindah naik angkot untuk menuju gerbang utama Situ Gunung Sukabumi. Sampailah di depan pintu masuk sekitar jam 1 siang (13:09). Kami-kami para peserta trip diumumkan oleh Tour Leader bahwa kami diberi waktu sampai jam 4 untuk menikmati wisata Situ Gunung ini. Jika ingin menikmati danau, jam 3 harus sudah di gerbang ini lalu melanjutkan jalan ke arah Danau. Intinya, dikasih tau tour leader-nya jam 4 harus kembali di bus (nyatanya telat) wkwk. Kemudian gue mampir toilet sebentar. Lalu setelah dari toilet, masuk ke pintu masuk di situ ada pengecekan suhu. 

Kemudian kita pun trekking dalam waktu yang singkat saja paling cuma 10 menit saja haha. Sampailah kita-kita ke tempat panggung teater. Di pintu masuk menuju panggung teater ini, kami dipersiapkan makanan pisang rebus, singkong rebus, dan teh hangat. Lalu di panggungnya, ada atraksi kakek-kakek mengambang di udara dengan tongkatnya (sebenarnya gue udah tau rahasianya) dan dilanjut ada atraksi debus. Serem lah yang debus ini, si tukang debus ini melakukan debus dengan paku, pisau, sampai bor. 

Kemudian abis dari panggung teater, gue masuk ke jembatan Situ Gunung. Di situ ada mesin buat ngebaca kode QR pada gelang tiket kita. Ada petugas di situ dan memberikan kita pengaman dari tali. Dikasih pengaman dari tali, buat apa? Dugaan gue, tali ini nanti direkatkan di sepanjang tali jembatan buat pengaman jaga-jaga jembatannya rubuh. Ternyata, tali ini tidak direkatkan sepanjang kita jalan di jembatan, talinya hanya direkatkan ketika ada angin besar berhembus melewati jembatan.

Ada beberapa aturan saat melewati Jembatan Situgunung antara lain tidak boleh lompat hanya demi foto di atas jembatan. Maksudnya bukan lompat keluar jembatan, kan ada orang tuh yang suka foto bergaya sambil melompat sehingga seolah-olah mengambang di udara. Nah hal demikian tidak boleh dilakukan di jembatan karena berbahaya. 

Bagaimana rasanya gue melewati jembatan Situ Gunung?

Sensasinya seru. Pemandangan perbukitan yang sangat hijau dan indah ketika melewati jembatan ini. Ditambah saat kita lewat jembatannya goyang-goyang gitu. Awalnya agak bikin pusing kepala sih karena goyang-goyang, tapi akhirnya engga kok. Liat bagian bawah anggap saja jurang yang ketinggiannya 100 meteran sangat asik dan seru.  Banyak yang menghabiskan waktu berfoto-foto di sini. 

Puas melewati jembatan, kemudian jalan terus sampai di ujung ditagihlah sabuk pengamannya. Destinasi berikutnya adalah Curug Sawer. Jadi sebenarnya setelah melewati jembatan, ada semacam tempat peristirahatan gitu. Ada banyak meja dan bangku lalu ada tempat buat kemah dan Glamping Camp. Karena di sini kita ga kemah, lanjut aja kita jalan ke Curug Sawer. 

Jalan kaki ke Curug Sawer ternyata tidak terlalu jauh. Yang capai mungkin jalan di tangga menurunnya. Ada yang menawarin kaos Situ Gunung seharga 50ribu. Ingin beli tapi ga bawa duit banyak. Nah setelah turun dari tangga, ada tempat warung-warung makanan dan oleh-oleh cenderamata gitu. Di situ gue mampir dulu untuk membeli lah oleh-oleh gantungan kunci dan ukiran dari potongan kulit kayu yang ada tulisan Situ Gunungnya. Lalu beli jajanan jasuke (jagung susu keju) wkwk. Harusnya mah beli makanan khas sukabumi aja ya. 

Setelah ngemil dan beli oleh-oleh, kita lanjut ke Curug. Ngga jauh dari situ kok. Sampai di curug, wow curugnya pendek tapi besar dan lebar. Dah lama gue ga main ke Curug, terakhir  kali main ke curug di Bogor yakni Curug Nangka dan Curug Cigamea. 

Ada jembatan di depan Curug Sawer ini dan jika berdiri di atasnya akan terasa cipratan airnya. Hati-hati licin di atas jembatan. Trus katanya kita dilarang berenang di air di bawah Curug karena katanya kedalamannya 4 meter. Gue berfoto-foto di depan curug. Trus semacam ada efek pelangi di tumpahan air terjun curug itu.  Oh ya di sini juga ada arung jeram alias rafting pakai ban, harganya 50ribu. Tapi gue ga ikut.

Setelah itu, gue pun mendapatkan notif dari tour leader agar kita-kita para peserta segera kembali ke parkiran untuk balik ke bus. Gue pun balik. Awalnya sempat bingung lewat jalur yang mana. Soalnya di bagian tempat makan di dekat Curug Sawer itu ada dua jalur, jalur VIP dan jalur reguler. Nah gue gatau kita tuh harusnya masuk jalur yang mana. Lantas gue chat lah si tour leadernya katanya lewat jalur yang sama kaya tadi pas turun ke Curug Sawer. 

yaudah lah kita lewatin jalur itu, bedanya tadi turun sekarang naik. Sebenarnya di situ sudah berjejer ojek pangkalan yang siap nganterin kembali sampai atas, tapi ya berhubung masih kuat, jalan lah kita. Lalu di atas ada jalur keluar dan ternyata kita melewati jembatan yang kedua yakni Jembatan Anggrek. Ada anggreknya tapi dikit doang haha di bagian atas ujung jembatan.

Melewatlah kita ke jembatan anggrek. Lewat di sini ga dikasih tali pengaman tak seperti waktu lewat jembatan situgunung. Jembatannya lebih pendek sih. 


lalu masuk ke bawah 


kemudian masuk ke dalam


balik

sempet bingung, karena. ada jalur vip jalur reguler

ada ojek pangkalan gitu yang siap nganterin sampai. atas

mendingan jalan kaki lah

trus trus

ditagih ama tour leadernya suruh cepet2 ke atas dah pada nungguin


balik dari atas nunggu angkot

naik bus

mampir oleh2 bentar makan bakso

nyari atm

balik


di perjalanan ada karaokean gitu










Banyak orang batak wkkwk



Oke, sebenarnya karena kesengsem ama jembatannya. 


Sempet kendala, udah transfer tapi dianggapnya belum, trus gw chat lah adminnya, akhirnya 



Tiba harinya



kirain baut antisipasi kalo jembatan jatuh, ternyata antisipasi kalo ada baday

mampie beli oleh2 dulu cyn


Plus



Minus


kenapa adaVIP-VIP segala sih?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget 6 Orang Liburan Berbahagia Ke Jogja Bersama Keluarga Tercinta. Bikin Bangga Tak Terhingga!

Ujung Kulon, Pesona Tersembunyi di Penghujung Barat Pulau Jawa yang Bikin Liburanmu Gak Monoton